~Tersebutlah sang blogerwati ... monda … itulah nama si pendekar perempuan tersebut dalam persilatan dunia maya … kemaren on Februari 19, 2012 membuka ajang GiveAway Pertama Di Kisahku.
Dalam GA itu … mbak monda berpesan : “Karena banyak teman yang mengenalku suka menulis tentang wisata sejarah, maka kuajak teman untuk juga membagi kisah perjalanan ke tempat-tempat bersejarah … kunjungan ke museum, gedung tua, tempat ibadah tua, candi, benteng, keraton atau tempat lain yang ditetapkan sebagai cagar budaya asalkan lokasinya di Indonesia (supaya bisa kudatangi juga ya…)“. -foto by om gogle …
Itulah mbak monda … sudah sejak lama saya sangat ingin berkunjung ke candi tua di daerah Riau pedalaman … namanya Candi Muara Takus … Sebagai anak negeri yang dilahirkan di daerah itu tetapi besar, dewasa dan sampai kini berdomisili di Ibukota … saya belum pernah melihatnya langsung dari dekat … 😦
Oleh sebab itu ... sampai kini ada rasa penasaran bahkan rindu teramat sangat … betapa tidak, candi Borobudur dan Prambanan di Jateng serta patung Garuda dan pura Besakih di Bali sudah pernah saya kunjungi. 😀 Candi Muara Takus yang unik dan nyaris sepi pengunjung … 😦
Berulangkali saya berkunjung ke Pekanbaru (Riau) dan ‘katalog … informasi ini sudah saya kantongi … namun sayang belum juga terlaksana hajat itu. 😦 – foto by abrus …
mbak monda … tak kenal maka tak sayang dan tak sayang maka tak cinta … oleh sebab itu marilah kita kenali candi tua ini lebih dekat agar lebih sayang dan cinta wisata tanah air tercinta … 😉 … pics Candi Muara Takus diatas difoto dari jauh … foto dan naskah dipinjam dan dikutip dari Candi Muara Takus – Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.
Candi Muara Takus –
Situs Candi Muara Takus … adalah sebuah situs candi Buddha yang terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar (ibukotanya Bangkinang), salah satu kabupaten di Propinsi Riau … Situs ini berjarak kurang lebih 135 kilometer dari Kota Bertuah Pekanbaru arah ke Propinsi Sumatra Barat.
Kini disekeliling kawasan candi di pagar – – foto by om gogle …
Candi Muara Takus … dikelilingi oleh tembok berukuran 74 x 74 meter, yang terbuat dari batu putih dengan tinggi tembok ± 80 cm, di luar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer, mengelilingi kompleks ini sampai ke pinggir Sungai Kampar Kanan.
Bahan pembuat candi ... khususnya tanah liat, diambil dari sebuah desa yang bernama Pongkai, terletak kurang lebih 6 km di sebelah hilir situs Candi Muara Takus. Nama Pongkai … kemungkinan berasal dari bahasa China, Pong berati lubang dan Kai berarti tanah, sehingga dapat bermaksud lubang tanah, yang diakibatkan oleh penggalian dalam pembuatan candi tersebut. Namun dalam Bahasa Siam, kata Pongkai ini mirip dengan Pangkali yang dapat berarti sungai, dan situs candi ini memang terletak pada tepian sungai.
Namun dibelakang hari … konon beberapa tahun yang lalu bekas lubang galian itu sekarang sudah tenggelam oleh genangan waduk PLTA Koto Panjang … sumber listrik yang di kelola oleh PLN Sumbar-Riau.
Bangunan utama … dalam kompleks Candi Muara Takus ini adalah sebuah stupa yang besar, berbentuk menara yang sebagian besar terbuat dari batu bata dan sebagian kecil batu pasir kuning. Di dalam situs Candi Muara Takus ini terdapat bangunan candi yang disebut dengan Candi Tua, Candi Bungsu, Stupa Mahligai serta Palangka.terdapat beberapa bangunan candi yang disebut dengan Candi sulung /tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka.
Selain bangunan tersebut ... di dalam komplek candi ini ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Sementara di luar situs ini terdapat pula bangunan-bangunan (bekas) yang terbuat dari batu bata, yang belum dapat dipastikan jenis bangunannya.
- Batu tulis dari Candi Bungsu di Muara Takus
mbak monda … waktu saya masih kecil dulu pernah mendengar cerita bahwa para pendekar dari di Muaratakus itu terus melebarkan daerah kekuasaannya. Konon mereka melebarkan sayap sampai ke daerah Jambi dengan menyusuri tepian sungai Kuantan Singingi, terjadi perlawanan disini namun mereka bisa menaklukkan anak negeri … kampung itu ditandai dengan nama Taluk Kuantan.
Tugu ini ada di tengah kota kecil Baserah (kamera posisi miring) – – foto by abrus …
Kemudian … mereka melanjutkan perjalanannya dan sampai di sebuah kampung namun anak negeri berserah diri … tempat itu dinamai Baserah di Kuantan Hilir … (dikota kecil itu kini ditemui ‘tugu diatas) … mereka masih terus bergerak, sampailah di sebuah kampung disitu mereka berhenti lama (istirahat) …kampung itu dinamai Cerenti … kisah itu menggelitik hati kami.
*** Nama-nama … kota Pekanbaru, Bangkinang dan nama tempat atau kota kecil (XIII Koto Kampar, Kampar Kiri, Kuantan Singingi, Taluk Kuantan dan Kuantan Hilir) menjelang atau disekitar Candi Muara Takus itu … dapat kita temukan (lihat peta dibawah)… 😛 ***
Sebuah informasi ... dari sumber yang layak dipercaya telah menyebutkan jika pemerintah Kabupaten Kampar telah membicarakan hal itu kepada para Pemimpin Agama Budha atau Walubi bahwa Candi Muara Takus termasuk salah satu tempat sucinya agama mereka.
Bahkan … pejabat pemda setempat menambahkan bahwa para biksu-biksu, baik dari Negara Jepang, Korea, Singapura yang telah berkunjung ke Candi Muara Takus ini, beranggapan bahwa bangunan Candi Muara Takus ini merupakan candi yang tertua, dan menyebutkan batunya identik dengan candi-candi yang ada di Negara India.
Jjalan raya antara Pekanbaru menuju Bangkinang … bisa terus ke candi Muaratakus 😀 – foto by om gogle …
Jadi mbak monda … kalau ingin berkunjung ke candi Muaratakus … di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar tersebut … dapat ditempuh melalui jalan darat dari Pekanbaru melalui Bangkinang ibukota Kabupaten Kampar dan agar lebih jelas dapat di cari tahu informasi yang lengkap dan jelas pada biro wisata setempat.
Lebih jelasnya dapat kita lihat peta Propinsi Riau … 😀 – foto by om gogle …
Candi Muara Takus … terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar atau jaraknya kurang lebih 135 kilometer dari Kota Pekanbaru. Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar 2,5 kilometer dan tak jauh dari pinggir sungai Kampar Kanan. Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter, diluar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks ini sampai ke pinggir sungai Kampar Kanan.
*0o0*
“Tulisan ini diikutkan pada Giveaway Pertama di Kisahku bersama Kakakin “ yang di link ke halaman ini ( Kakaakin di link ke http://try2bcoolnsmart.wordpress.com/2012/02/22/giveaway-pertama-di-kisahku/)
*0o0*
PS : mbak monda … saya ikut GA Pertama di Kisahku sebagai partisipasi pada ultah ke-3 blog-mu dan sumbangsih untuk mempromosikan tempat wisata di Riau.-
Foto dan naskah dipinjam dan dikutip dari Candi Muara Takus – Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas dan web pemda setempat.
Foto Bandara Pekanbaru dan Tugu di Kuantan Hilir saya buat beberapa waktu yang lalu … 🙂
Jakarta, 29 Februari 2012
*0o0*
Posted by ~Amela~ on Februari 29, 2012 at 8:20 am
waah,, sampe ada petanya.. lengkap nih
Posted by monda on Februari 29, 2012 at 8:29 am
@brus, terima kasih partispasinya ya…
btw, foto karya @abrus nya nggak ada? semoga makin bayk yang tay keberadaan candi Muara Takus ini ya, aku juga pengen ke sini
tapi, tetap kucatat sebagai peserta ya
Posted by abrus on Februari 29, 2012 at 11:39 am
@ ~Amela~ : Oo iya dunk … biar ~Amela n mbak Monda kalau ingin kesana gak nyasar … 😛
Posted by abrus on Februari 29, 2012 at 1:24 pm
@ monda : makasih ya … foto2 candi belum ada mbak … 😉
kan saya belum pernah berkunjung kesitu … xixixi 😀
tapi foto bandara/jalan/tempat2 tertentu di kota Pekanbaru dan di kampung saya kota kecil Baserah dgn tugu mirin (di-foto- dari dlm mobil( ada tuh … saya edit utk nambah-in, boleh ya? 😀
Posted by Idah Ceris on Februari 29, 2012 at 4:34 pm
akku ikut juga kak. . . 😉
ikut merayakan ultah blognya mba monda. . . 😉
Posted by bintangtimur on Februari 29, 2012 at 5:03 pm
Aduuuuh, pengen kesana, Abrus…selama ini saya hanya tau Candi Muara Takus dari pelajaran sejarah. Tapi di posting ini, saya malah tau lebih detail gimana uniknya candi peninggalan budaya kita itu.
Trima kasih sudah berbagi foto dan cerita, Abrus…selamat ikutan lomba juga ya!
😀
Posted by abrus on Februari 29, 2012 at 6:43 pm
@ Idah Ceris : Oooo ikut juga ya … ikut merayakan blog mbk monda…
ok deh … aku ke tkp … 😛
@ bintangtimur : iya BintangTi … saya ikut GA mbak monda yg lagi milad ke-3 dan sekaligus mempromosikan wisata di kampung halaman 😛
Trima kasih kembali bu … komen ibu sangat membesarkan hati penulisnya 😀
Posted by vizon on Maret 1, 2012 at 8:43 am
Sebagai orang Riau, saya jadi malu. Sebab, belum sekalipun saya berkunjung ke Candi Muaratakus ini. Padahal, daerahnya seringkali saya lewati. Doh… 😦
Insya Allah kalau ada kesempatan pulkam lagi suatu saat nanti, saya akan kunjungi candi ini ah… Makasih sudah mengangkat ini ya Abrus.. Ini sekaligus mengingatkan saya untuk berkunjung ke sana 🙂
Posted by len on Maret 1, 2012 at 11:27 pm
kapan ya bisa ke riau.. 😀
Posted by @brus on Maret 2, 2012 at 1:01 pm
@ vizon : sipplah … kalau begitu sambutannya … suailah pemikiran kita..
kalau tidak kita yang berusaha mengangkat citra daerah kita, siapa lagi..
makasih sobat … 😛
@ len : ada ‘niat dan usaha …InsyaAllah ‘bisa 😀
Posted by susu segar on Maret 2, 2012 at 1:30 pm
wah wah wah. . . .. keren amat cndinya yak. .. .
Posted by kakaakin on Maret 3, 2012 at 1:20 pm
Ibu juri datang… 🙂
Saya pernah dengar candi ini pas pelajaran sejarah 🙂
Posted by abrus on Maret 3, 2012 at 9:59 pm
@ sususegar : iya … candi tertua, cantik dan unik lah 😛
@ kakaakin : Senangnya bu juri hadir 😉
itulah bu juri …sambil ikutan GA mbk Monda bisa promosi kampung halaman …
walau kalau di Riaunya Muara Takus itu +/- 300-an km dari kampung ku 😛
Posted by Dhenok Habibie on Maret 4, 2012 at 5:50 pm
lengkap.. sayang di palembang gk ada candi, jadi gk bisa ikutan promosi candi juga.. sukses yaa om GA nya.. 🙂
Posted by susu segar on Maret 4, 2012 at 11:01 pm
kunjungan malem ahhhh. . . da orangnya ndak ya. . .