ASI … tidak pernah basi …

Judul ‘postingan kali ini … “ASI … tidak pernah basi…” … kenapa judulnya demikian? Karena ingin menindak lanjuti ‘kegeraman Kekekenanga,  seorang gadis cantik yang Ggrrrhhh… ketika tahu seorang temannya pertama melahirkan tidak diberikan ASI eksklusif simama kepada si-buah hati … tetapi susu formula … 😦

APuting-1

Berikut dialog mbak Kekekenga dengan siteman sewaktu dia bezuk ke Rumah Sakit dimana temannya melaksanakan persalinan … dialog mereka spontan ketika melihat sekaleng susu formula ada diatas meja  :

  • Kok ada susu S** disitu?
  • “Iya, waktu lahir langsung dibawa ke ruang bayi. Terus dikasih susu formula, semua bayi yang baru lahir kaya gitu dari RS nya”
  • Loh emang ASI lo nggak keluar?
  • “Keluar kok, gue juga nggak tau itu, katanya udah ada persetujuannya, suami gw yang tanda tangan”
  • Laah, jadi lo nggak Inisiasi Menyusui Dini?
  • “Nggak, pas baru lahir langsung dipisah, ini ajah belum ketemu sama dede nya”

Ggrrrhhh… sebagai perempuan dan calon ibu, Kekekenanga merasa sangat sedih dan kesal. Tapi sama siapa kekesalan ini harus di ungkapkan? Karena kalau dilihat dari kedua nya, baik RS dan orangtua si bayi, keduanya sama-sama bisa disalahkan.

***

Kegeraman Kekekenanga … saya langsung memberikan komentar … 🙂

 @BRUS : Tentang ASI Bunda Tercinta … ( Betolll sekali apa yg ‘dirisaukan mb Keke – saya salut atas kejelian-mu)… seperti kita ketahui, ASI adalah ‘air mustajab tiada tandingan dan bandingannya – ASI, air yg penuh vitamin dan gizi tiada duanya, kandungan anti body-nya nomor wahid, daya tahan tubuh si-utun meningkat dan selalu stabil – ASI tidak pernah ‘basi selama masih berada dalam pabriknya (susu si-Bunda, bukan dalam kulkas…) 😛

Saya kirain … (kata saya lebih lanjut) … sesudah si-utun dibersihkan oleh bu Bidan/Perawat RS/RB … langsung diserahkan pada Ayah si-utun – utk di-azan-kan/di-qomat-kan – kemudian baru diserahkan pada sang-Bunda utk disusui ASI Pertama yg Ekslusif … dari pengamatan mb K3k3 kini sudah jauh berobah … rupanya ada yg main kucing2an … saya juga baru tahu nih. 🙂

 KEKEKENANGA – Iya Om, hampir semua RS sudah bekerjasama dengan produk susu. Jadi pasien dan bayi2 yang baru lahir jadi korban supaya dagangannya laris *istilah kasarnya* … Hanya kembali lagi kepada pengetahuan orangtua, krn setau ku RS pasti memberikan surat perjanjian kalau si bayi boleh diberikan sufor atau tidak kepada orgtua 🙂

Sebelum melahirkan … (lanjut Kekekenanga menambahkan) ...atau pada saat proses kelahiran, usahakan untuk memesan pada pihak RS/dokter/bidan bahwa akan melakukan pemberian asi exclusive. Ini penting, karena seringkali bayi yang baru lahir diberikan susu formula dengan berbagai alasan. Calon ayah bisa membantu untuk memastikan hal ini dengan pihak RS serta wajib menyemangati calon ibu….

***

Lebih lanjut mbak Kekekenanga berkata :

 KEKEKENANGA – ASI adalah awal investasi terbesar yang dapat dipersembahkan untuk kebaikan anak sepanjang hidupnya. ASI juga hak anak yang sayangnya nggak bisa dia minta sendiri. Karena itu kita wajib memberikannya.

Susu Formula TIDAK AKAN PERNAH … bisa menyaingi kebaikan ASI. Karena di dalam ASI terdapat semua imunitas ibu terhadap penyakit, bakteri dan virus, yang akan melindungi bayi. Istilahnya kalau ASI adalah produk original, maka susu formula adalah produk KW2.

Kiat menyusui … perlu di siasati, seperti seringkali sang ibu yang pertama mulai menyusui, salah posisi. Karena belum berpengalaman terjadi gesekan antara gusi bayi dengan puting susu ibu. Timbul rasa nyeri atau bahkan iritasi pada puting susu ibu. Terkadang si ibu merasakan sedut…sedut, walau sakit tetapi sakit penuh kebahagiaan seorang ibu.

Mbak Kekekenanga betul sekali … dan ini ada tambahan yang saya coppas dari brosur Ibu dan Anak Sejahtera … 🙂

Cara menangani iritasi pada puting payudara :
1. Setiap akan dan sesudah menyusui, kompres puting susu ibu dengan bola kapas yang sudah dibasahi air hangat.
2. Gunakan kain halus untuk mengeringkan puting susu ibu yang sudah dikompres.
3. Jagalah kebersihan di sekitar puting susu ibu agar tetap sehat dan terhindar dari organisme yang merugikan.

Cara mengatasi ruam pada kulit bayi :
1. Ganti popok bayi segera setelah buang air kecil.
2. Sewaktu mengganti popok, bersihkan kulit secara lembut dengan air, gunakan sabun bayi setelah buang air besar, lalu bilas sampai bersih.
3. Setelah kering pakaikan popok kembali, aman dan nyaman untuk melindungi kulit dari gesekan.
4. Popok kain : Pilihlah yang higroskopis (mudah menyerap air) dari bahan katun.
5. Popok disposable : Pilihlah yang mempunyai daya serap tinggi.

Info ini dicoppas dari leaflet lama kalik ya..? Karena masalah popok kini semua diatasi oleh produk pempers aneka macam merk … 😀

***

Saya jadi termenung dan merenung … 🙂

Sadarkah kita … bahwa ‘rezeki yang pertama kita nikmati tatkala lahir didunia ini adalah air susu ibu (ASI) … air mustajab dari payudara bunda tercinta …

Entah bagaimana … caranya kita dapat membalasnya … 
Namun yang pasti kita tidak akan mampu membalasnya. 
Jangan terjadi air susu dibalas dengan air tuba … Nauzubillahminzaliq …  😦

ASI… air susu ibu adalah “suplemen” bayi yang paling ekslusif, super kaya kandungan, mulai dari gizi, multi-vitamin-mineral, sampai “antibodi” komplit. Karena itu fungsinya juga komplit, mulai dari memenuhi kebutuhan gizi, vitamin dan antibodi bayi dalam melindungi dari kemungkinan serangan penyakit.

ASI tidak tertandingi “mutu”nya … oleh pabrik susu bubuk atau cair manapun. ASI tidak akan pernah basi sepanjang masih berada dalam “pabrik”nya.

Ada anekdot … “anak ibu timbangannya kurang ya? Habis sih, di sapih susu kaleng!
Atau, “anak sekarang bandel ya, suka tawuran … Habis sih, di kasih susu sapi! …
Hmmm, apa iya … karena di kasih susu binatang perilakunya jadi liar?
Entahlah, namun pada dasarnya bayi perlu menu tambahan.

***

Sungguh menakjubkan … dan alangkah sempurnanya Sang Maha Pencipta … wanita itu akan merasa lebih komplit sebagai seorang perempuan, manakala ia telah menjadi seorang Istri yang bisa menyusui putra/putri yang lahir dari rahimnya sendiri.

***

Jakarta,  8 Oktober 2015

Mbak Kekekenga – terimakasih ya atas ide postingannya … 😉 

ASI tidak pernah ‘basi selama masih berada dalam pabriknya (susu si-Bunda, bukan dalam kulkas…) 😛

***

7 responses to this post.

  1. Assalamualaikum Mas @Brus..

    Alhamdulillah tulisan ku dishare lagi dengan lebih detail, semoga semakin banyak yang membaca dan bertambah pengetahuan mengenai pentingnya ASI bagi si utun yah 🙂

    Trimakasih banyak Mas 🙂

    “wanita itu akan merasa lebih komplit sebagai seorang perempuan, manakala ia telah menjadi seorang Istri yang bisa menyusui putra/putri yang lahir dari rahimnya sendiri”

    Semoga Allah meridhoi aku untuk bisa menjadi wanita yang sempurna 🙂

  2. Diiih kasian banget adek bayinya ngga langsung minum cucu dari mamanya 😦

  3. aduuuh kasian si utun ya…, orang tua harus lebih teliti nih
    (lucu kali kasih nama si utun he..he..)

  4. wah, maskh infonya om @brus, jadi harus berhati2 sm dokter/RS ya, banyak jg ternyata yg nggak pro-ASI/IMD 😦

  5. itu seriusan kka idkash susu formula?

  6. @ Beby, monda n orin … itulah keluhan mbk Keke si calon ibu … ☺

  7. Kasihan juga ya dedek bayinya jika tidak bisa menikmati asi bundanya langsung 😰

Tinggalkan komentar