~idul adha 1432 H …

Idul Adha tahun 1432 H … bertepatan pada hari Minggu, 6 Nopember 2011, bagi kami sekeluarga sangat berarti. Hal itu ditandai dengan tersedianya menu makanan dan minuman khas lebaran namun tidaklah ‘seheboh lebaran idul fitri.

Yukk lihat gan … 😀

Sabtu sore … (5 Nopember 2001) di meja makan telah tersedia ketupat dan sayur irisan buah pepaya muda dan opor ayam sebagai santapan buka puasa hari arafah. Memang seisi rumah … yang dewasa sih ya … aktif puasa hari itu. Meja makan menjadi sasaran tatapan bagi  wajah-wajah yang ingin buka puasa.

Pesan ustadz kami … dalam pengajian minggu lalu : “Barangsiapa berpuasa pada hari itu puasanya akan menjadi tebusan bagi dosa setahun yang lalu dan setahun mendatang. Bacaan yang harus diamalkan mulai malam sebelumnya (sesudah Ashar..), bacanya : “Robbigfirlii warhamnii watub alayya ” 1.000 x

Pasangan menu diatas tadi pastilah ketupat … yang selalu setia menyediakan diri … yang disajikan untuk buka puasa di hari terakhir ibadah puasa menyambut datangnya hari raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban.

^0o0^

Minggu,  6 Nopember 2011 … pagi-pagi kami warga sekitar kompleks ikut berbondong-bondong melaksanakan shalat iedul adha berjamaah dilapangan parkir disebelah kompleks.

Pagi itu Sang Khotib … menyampaikan khotbah yang sangat menarik. Bahasan adalah tentang orang tua yang gagal mendidik anaknya. Sampai-sampai anaknya menjadi musuh sang ayah dikala tua, padahal sang ayah (ada yang) … bukan sembarang tokoh. Sang ayah dikantornya seorang pemimpin yang disegani atau komandan tentara yang ditakuti.

kambing sebagai hewan qurban

begitu juga Sapi Qurban … tiap 1 ekor dari 7 orang pengorbanan..

seekor sapi telah menjadi qurban hari itu …

“Hari Raya Idul Adha, barangsiapa menyembelih qurban pada hari itu, maka untuk tetes pertama yang mengalir dari tetes darah qurban itu, Allah mengampuni dosa-dosanya dan dosa anak keluarganya”.  Amalkan mulai malam sebelumnya (sesudah Ashar..), baca : “Al Kautsar 1.000 x  … Lapaznya : “Inna a’thoinna kal kautsar, Fasholli lirobbika wanhar. Innasyaa ni aka huwal abtar”.

besar kecil laki perempuan warga kompleks ikut menyaksikan dengan ceria ..

Tidak ada hari-hari dimana Allah disembah, lebih disukai daripada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Puasa sehari didalamnya sama dengan puasa setahun, dan sholat di malam harinya sama dengan sholat di malam Lailatulqadqr” … demikian Ustadz kami menjelaskan diakhir pengajian tersebut.

Subhanallah … Ya Allah – Maha benar Engkau … kalau ada kesalahan dari tulisan ini, itu dari hamba Ya Allah … mohon diampuni !! …

^0o0^

Jakarta, 8 Nopember 2011

^0o0^